Desa Wanurejo memiliki
beberapa sanggar karawitan, salah satunya yang kerap dijadikan tempat latihan masyarakat
Wanurejo yaitu sanggar Jayawiyatama. Sanggar ini berdiri sejak tahun 1972, ciri
khas dan keunikan bangunan joglo dalam sanggar ini masih terjaga hingga kini. Suasana
budaya Jawa masih sangat terasa di sanggar ini. Sanggar
Jayawiyatan merupakan sanggar yang telah berumur 40 tahun. Berdiri sejak 6
Oktober 1972 dengan bangunan tradisional Joglo yang sederhana.
Sanggar Jayawiyatan adalah sanggar milik pribadi yang namanya diambil dari tiga nama pemiik yaitu Joyo, Wiyatama, dan Kandar. Sanggar ini masih aktif hingga sekarang, untuk kegiatan-kegiatan kesenian tari dan karawitan. Dua tarian yang telah dibuat di sanggar ini yaitu kinara-kinari dan putri kenes menoreh yangdi ciptakan oleh bapak eko pelatih dari Sanggar Jayawiyatan. Sendratari "Kinara Kinari" terinspirasi relief Kalpataru di Candi Pawon berupa makhluk bernama kinara kinari yang berwajah manusia namun berbadan burung. Makhluk itu bertugas sebagai penjaga pohon kalpataru, simbol pelestarian lingkungan.
Sanggar Jayawiyatan adalah sanggar milik pribadi yang namanya diambil dari tiga nama pemiik yaitu Joyo, Wiyatama, dan Kandar. Sanggar ini masih aktif hingga sekarang, untuk kegiatan-kegiatan kesenian tari dan karawitan. Dua tarian yang telah dibuat di sanggar ini yaitu kinara-kinari dan putri kenes menoreh yangdi ciptakan oleh bapak eko pelatih dari Sanggar Jayawiyatan. Sendratari "Kinara Kinari" terinspirasi relief Kalpataru di Candi Pawon berupa makhluk bernama kinara kinari yang berwajah manusia namun berbadan burung. Makhluk itu bertugas sebagai penjaga pohon kalpataru, simbol pelestarian lingkungan.
Bagi
wisatawan yang tertarik dapat datang ke sanggar pada malam rabu. Wisatawan akan
diajak untuk ikutl berlatih gamelan bersama dan tarian-tarian jawa, ataupun hanya
sekedar melihat-lihat saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar